Arti Pengampunan dalam Kekristenan: Pahami Makna dan Tujuannya

Ilustrasi Pengampunan dalam Kekristenan

Dalam kehidupan sebagai orang percaya, pengampunan merupakan salah satu pilar penting yang diajarkan Yesus Kristus. Banyak orang memahami pengampunan sebagai tindakan memaafkan kesalahan orang lain, namun Pengampunan dalam Kekristenan memiliki makna yang lebih dalam, menyentuh aspek rohani, emosional, dan relasional.

Artikel ini akan membahas arti pengampunan menurut iman Kristiani, tujuan utamanya, serta bagaimana kita sebagai umat percaya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Pengampunan dalam Kekristenan Menurut Ajaran Yesus

Dasar Pengampunan dalam Kekristenan dari Kitab Suci

Pengampunan adalah inti dari banyak ajaran Yesus. Dalam Matius 6:14–15, Yesus berkata, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.” Ayat ini menekankan bahwa pengampunan yang kita berikan kepada sesama berkaitan erat dengan pengampunan yang kita terima dari Allah.

Dalam doa Bapa Kami, Yesus juga mengajarkan agar kita berkata: “Ampunilah kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Ini menunjukkan bahwa pengampunan bukan hanya sebuah pilihan, melainkan perintah yang harus dijalankan oleh setiap pengikut Kristus.


Tujuan Pengampunan Dalam Kekristenan Menurut Iman Kristiani

1. Memulihkan Hubungan dengan Allah

Dosa memisahkan manusia dari Allah. Namun, melalui pengampunan, kita dipulihkan dan diterima kembali sebagai anak-anak-Nya. Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah bukti kasih terbesar Allah yang memberikan pengampunan kepada umat manusia. Tanpa pengampunan, tidak ada pemulihan hubungan rohani dengan Sang Pencipta.

2. Membebaskan Diri dari Kepahitan

Mengampuni bukan hanya bermanfaat bagi orang yang diampuni, tetapi juga bagi diri sendiri. Dalam Kekristenan, mengampuni berarti melepaskan beban kebencian, dendam, dan kepahitan yang dapat menggerogoti hati. Dengan mengampuni, kita memberi ruang bagi damai sejahtera untuk tinggal di dalam hati.

3. Membangun Komunitas yang Sehat

Komunitas gereja atau masyarakat Kristen yang kuat adalah komunitas yang saling mengampuni. Kesalahan pasti terjadi dalam hubungan antar manusia, tetapi sikap saling mengampuni akan membangun kepercayaan, kesatuan, dan kasih yang tulus.


Tantangan dalam Melaksanakan Pengampunan dalam Kekristenan

1. Luka yang Terlalu Dalam

Tidak jarang seseorang merasa sulit mengampuni karena rasa sakit yang ditinggalkan terlalu dalam. Namun, Kekristenan tidak meminta kita melupakan kesalahan, melainkan memilih untuk tidak membiarkan kesalahan itu mengontrol hidup kita.

2. Takut Mengulang Kesalahan yang Sama

Beberapa orang enggan mengampuni karena khawatir pihak yang bersalah akan mengulangi perbuatannya. Dalam kasus ini, pengampunan tetap bisa diberikan, namun disertai dengan kebijaksanaan untuk menjaga jarak atau memberi batasan yang sehat.

3. Merasa Tidak Adil

Pengampunan sering dianggap memberi keuntungan bagi pelaku kesalahan. Namun dalam ajaran Kristiani, pengampunan adalah bentuk penyerahan kepada Tuhan—bahwa keadilan sejati berasal dari Dia, bukan dari manusia.


Cara Menghidupi Pengampunan dalam Kekristenan di Kehidupan Sehari-hari

Berdoa untuk Kekuatan dan Ketulusan

Mengampuni bukan perkara mudah. Maka langkah awal yang bisa diambil adalah berdoa memohon kekuatan dan ketulusan hati untuk melepaskan rasa sakit dan mengampuni dengan kasih.

Mengingat Pengampunan yang Sudah Kita Terima

Saat merasa sulit mengampuni, ingatlah bahwa kita sendiri telah diampuni oleh Allah atas banyak kesalahan. Kesadaran ini akan melembutkan hati dan memberi perspektif yang lebih luas.

Melatih Hati untuk Tidak Membalas Kejahatan

Roma 12:19 berkata, “Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah.” Latihlah hati untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, dan membiarkan Tuhan yang bekerja dalam hati setiap orang.


Kesimpulan

Pengampunan dalam Kekristenan bukan sekadar tindakan memaafkan, melainkan bagian dari hidup yang mencerminkan kasih dan belas kasih Allah. Melalui pengampunan, kita membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan dan sesama, serta memerdekakan diri dari beban emosional.

Mengampuni bukan berarti melupakan, tetapi memilih untuk berjalan dalam kasih, damai, dan pengharapan. Sebab saat kita mengampuni, kita sedang meneladani kasih Kristus yang terlebih dahulu mengampuni kita.

Baca juga : Panduan Baptisan dalam Gereja Baptis: Syarat, Makna, dan Prosesnya

Panduan Baptisan dalam Gereja Baptis: Syarat, Makna, dan Prosesnya

Ilustrasi Panduan Baptisan dalam Gereja Baptis

Baptisan adalah salah satu sakramen penting dalam Kekristenan, termasuk dalam Gereja Baptis. Baptisan dalam Gereja Baptis dilakukan dengan baptisan selam, yang menandakan iman seseorang kepada Yesus Kristus dan komitmen untuk hidup dalam kehendak-Nya. Artikel ini akan membahas secara lengkap syarat, makna, dan proses baptisan dalam Gereja Baptis.


1. Makna Baptisan dalam Gereja Baptis

a. Tanda Pertobatan dan Keselamatan

Baptisan dalam Gereja Baptis bukanlah sarana untuk mendapatkan keselamatan, tetapi merupakan simbol pertobatan dan iman seseorang kepada Yesus Kristus. Gereja Baptis percaya bahwa keselamatan hanya diperoleh melalui iman kepada Kristus, bukan melalui perbuatan atau ritual tertentu.

b. Simbol Kematian dan Kebangkitan Kristus

Baptisan melambangkan kematian terhadap dosa dan kebangkitan kepada kehidupan yang baru. Saat seseorang dibaptis dengan cara diselamkan ke dalam air, itu menggambarkan bahwa ia telah mati terhadap kehidupan lamanya. Ketika ia bangkit dari air, itu melambangkan kehidupan baru bersama Kristus.

c. Ketaatan terhadap Perintah Yesus

Yesus sendiri memberikan perintah kepada murid-murid-Nya untuk membaptis orang-orang yang percaya (Matius 28:19-20). Oleh karena itu, baptisan merupakan langkah ketaatan bagi setiap orang percaya yang ingin mengikuti jejak Kristus.


2. Syarat untuk Dibaptis dalam Gereja Baptis

a. Percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat

Baptisan dalam Gereja Baptis hanya diberikan kepada mereka yang secara sadar dan pribadi telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

b. Bertobat dan Berkomitmen untuk Hidup dalam Iman

Calon baptisan harus menunjukkan tanda-tanda pertobatan dan memiliki komitmen untuk hidup dalam iman sesuai dengan ajaran Alkitab.

c. Berusia Cukup untuk Mengambil Keputusan Sendiri

Gereja Baptis tidak mempraktikkan baptisan bayi. Seseorang harus cukup dewasa untuk memahami iman dan membuat keputusan pribadi untuk dibaptis.

d. Mengikuti Kelas atau Pembinaan Baptisan

Sebagian besar Gereja Baptis mengadakan kelas atau pembinaan sebelum baptisan, di mana calon baptisan akan belajar lebih dalam tentang makna baptisan, ajaran Alkitab, dan bagaimana menjalani kehidupan Kristen setelah dibaptis.


3. Proses Baptisan dalam Gereja Baptis

a. Pengakuan Iman di Hadapan Jemaat

Calon baptisan biasanya diminta untuk menyampaikan kesaksian atau pengakuan iman di hadapan jemaat sebelum dibaptis. Ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar memahami dan menerima Kristus dalam hidup mereka.

b. Baptisan Selam di dalam Air

Gereja Baptis menggunakan metode baptisan selam karena sesuai dengan praktik yang dilakukan dalam Alkitab (misalnya dalam baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis). Proses ini dilakukan oleh pendeta atau pemimpin gereja dengan cara:

  1. Calon baptisan masuk ke dalam air (biasanya kolam baptisan di dalam gereja, sungai, atau danau).
  2. Pendeta menyatakan baptisan dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
  3. Calon baptisan diselamkan ke dalam air dan diangkat kembali.

c. Doa dan Penerimaan ke dalam Jemaat

Setelah dibaptis, calon baptisan biasanya akan didoakan oleh pemimpin gereja dan diterima sebagai anggota gereja. Jemaat akan menyambut mereka sebagai saudara seiman.


4. Kehidupan Setelah Baptisan

a. Komitmen Hidup Baru dalam Kristus

Setelah dibaptis, seseorang diharapkan untuk menjalani kehidupan Kristen dengan lebih sungguh-sungguh. Ini termasuk membaca Alkitab, berdoa, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan gereja.

b. Bergabung dalam Komunitas Gereja

Sebagai bagian dari tubuh Kristus, orang yang telah dibaptis diharapkan untuk bergabung dalam komunitas gereja, seperti kelompok sel atau pelayanan tertentu.

c. Terus Bertumbuh dalam Iman

Baptisan bukanlah akhir dari perjalanan rohani, tetapi awal dari kehidupan yang lebih dalam bersama Kristus. Oleh karena itu, orang yang telah dibaptis harus terus belajar dan bertumbuh dalam iman melalui pengajaran Alkitab dan pelayanan gereja.


Kesimpulan

Baptisan dalam Gereja Baptis adalah tanda ketaatan, pertobatan, dan komitmen kepada Kristus. Proses ini tidak dilakukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi sebagai simbol iman yang telah diterima oleh seseorang secara pribadi.

Untuk dibaptis, seseorang harus memenuhi syarat utama seperti percaya kepada Yesus, bertobat, dan siap menjalani hidup dalam iman. Proses baptisan dilakukan dengan metode baptisan selam, diikuti dengan doa dan penerimaan dalam jemaat.

Setelah dibaptis, seseorang diharapkan untuk terus bertumbuh dalam iman dan berkomitmen untuk hidup sebagai pengikut Kristus. Baptisan bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan spiritual yang lebih dalam bersama Tuhan.

Baca juga : Panduan Menjadi Anggota Jemaat Gereja Baptis: Langkah dan Manfaatnya

Jenis Bonus Slot Menarik yang Ditawarkan oleh Usergacor

Ilustrasi jenis bonus slot menarik yang ditawarkan di situs slot Usergacor

Bermain slot online semakin menarik dengan adanya berbagai jenis bonus yang ditawarkan oleh penyedia permainan. Usergacor sebagai platform terkemuka menghadirkan berbagai promo menarik yang dapat meningkatkan peluang kemenangan pemain. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis bonus slot yang paling umum dan menguntungkan yang bisa ditemukan di Usergacor.

1. Bonus Selamat Datang

Bonus selamat datang adalah salah satu promo utama yang ditawarkan oleh banyak platform, termasuk Usergacor. Biasanya, bonus ini diberikan kepada pemain baru yang baru saja mendaftar dan melakukan deposit pertama.

Cara Mendapatkan Bonus Selamat Datang

  • Mendaftar sebagai anggota baru di Usergacor.
  • Melakukan deposit pertama sesuai dengan ketentuan minimal yang ditetapkan.
  • Bonus akan dikreditkan ke akun setelah memenuhi syarat dan ketentuan.

Bonus ini sering kali berbentuk tambahan saldo atau free spin yang dapat digunakan untuk bermain slot tertentu.

2. Bonus Deposit

Jenis bonus favorit Kami ini diberikan ketika pemain melakukan deposit ke akun mereka. Bonus deposit bisa berupa persentase dari jumlah setoran, misalnya 50% atau 100%, tergantung pada promosi yang sedang berlangsung.

Keuntungan Bonus Deposit

  • Meningkatkan saldo bermain tanpa harus menambah modal besar.
  • Bisa digunakan untuk memainkan berbagai jenis slot online.
  • Memungkinkan pemain untuk bertaruh lebih lama dan meningkatkan peluang menang.

3. Bonus Cashback

Bonus cashback adalah promo yang memberikan pemain pengembalian dana dari sebagian kerugian yang mereka alami dalam periode tertentu.

Ketentuan Umum Bonus Cashback

  • Berlaku untuk kekalahan dalam periode harian, mingguan, atau bulanan.
  • Presentase cashback bervariasi tergantung pada kebijakan Usergacor.
  • Biasanya tidak memiliki syarat taruhan (wagering requirements), sehingga langsung bisa ditarik atau dimainkan kembali.

4. Free Spin

Free spin adalah bonus populer di dunia slot online, di mana pemain mendapatkan putaran gratis tanpa harus menggunakan saldo mereka sendiri.

Cara Mendapatkan Free Spin

  • Sebagai bagian dari promo selamat datang atau bonus deposit.
  • Hadiah dari event tertentu atau pencapaian dalam permainan.
  • Diberikan sebagai hadiah loyalitas bagi pemain aktif.

Free spin sangat menguntungkan karena memungkinkan pemain mendapatkan kemenangan tanpa mengeluarkan modal tambahan.

5. Bonus Tanpa Deposit

Salah satu jenis bonus yang paling dicari adalah bonus tanpa deposit, di mana pemain bisa mendapatkan saldo gratis atau free spin tanpa perlu melakukan setoran terlebih dahulu.

Di platform judi slot online Usergacor, bonus ini sering diberikan kepada pemain baru agar mereka bisa mencoba permainan sebelum melakukan deposit. Namun, biasanya bonus ini memiliki syarat ketat, seperti batas maksimal kemenangan dan persyaratan taruhan tertentu sebelum bisa ditarik.

Keunggulan Bonus Tanpa Deposit

  • Tidak perlu modal awal untuk bermain.
  • Memberikan kesempatan mencoba game sebelum melakukan deposit.
  • Bisa memberikan keuntungan jika memenuhi syarat taruhan.

6. Program VIP dan Loyalitas

Usergacor juga menyediakan program VIP dan loyalitas untuk pemain yang sering bermain dan melakukan deposit besar. Pemain yang masuk ke dalam kategori VIP akan mendapatkan berbagai keuntungan eksklusif.

Keuntungan Program VIP

  • Cashback lebih tinggi.
  • Bonus khusus yang tidak tersedia untuk pemain biasa.
  • Layanan customer service prioritas.
  • Hadiah eksklusif seperti gadget atau perjalanan liburan.

7. Turnamen Slot dan Hadiah Jackpot

Selain bonus reguler, Usergacor juga sering mengadakan turnamen slot dengan hadiah besar. Pemain dapat berkompetisi melawan pemain lain untuk mendapatkan poin tertinggi dan memenangkan hadiah menarik.

Cara Berpartisipasi dalam Turnamen Slot

  • Mendaftar di turnamen yang tersedia.
  • Bermain slot tertentu yang masuk dalam kategori turnamen.
  • Mengumpulkan poin berdasarkan jumlah kemenangan atau taruhan.
  • Pemain dengan poin tertinggi akan mendapatkan hadiah utama.

Turnamen ini memberikan kesempatan bagi pemain untuk memenangkan hadiah jackpot dengan modal kecil.

Kesimpulan

Banyaknya jenis bonus yang ditawarkan oleh Usergacor membuat pengalaman bermain slot online semakin menarik dan menguntungkan. Mulai dari bonus selamat datang, deposit, cashback, free spin, hingga program VIP, semua bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan peluang kemenangan.

Dengan memilih bonus yang tepat, Anda bisa memaksimalkan keuntungan dan menikmati pengalaman bermain yang lebih seru!

Panduan Menjadi Anggota Jemaat Gereja Baptis: Langkah dan Manfaatnya

Ilustrasi jemaat gereja baptis

Bergabung dengan jemaat Gereja Baptis adalah langkah penting bagi seseorang yang ingin memperkuat imannya dan membangun komunitas yang mendukung dalam kehidupan rohani. Gereja Baptis berlandaskan pada ajaran Alkitab dan menekankan kebebasan pribadi dalam beriman, baptisan oleh iman, serta keterlibatan aktif dalam kehidupan gereja.

 

Bagi yang ingin menjadi bagian dari jemaat Gereja Baptis, ada beberapa tahapan yang perlu dipahami. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang harus dilakukan serta manfaat yang bisa diperoleh dari menjadi anggota gereja.


1. Langkah-Langkah Menjadi Anggota Jemaat Gereja Baptis

1.1 Memahami Ajaran dan Doktrin Gereja Baptis

Sebelum menjadi anggota resmi, seseorang perlu memahami doktrin dan prinsip Gereja Baptis. Beberapa ajaran utama yang dipegang oleh Gereja Baptis meliputi:

  • Otoritas Alkitab sebagai pedoman hidup
  • Keselamatan hanya melalui iman kepada Yesus Kristus
  • Baptisan selam bagi orang percaya sebagai simbol iman
  • Kemandirian gereja dalam mengatur dirinya sendiri

Seseorang yang ingin bergabung harus menerima dan menghormati nilai-nilai ini sebagai bagian dari komunitas.

1.2 Menghadiri Kebaktian dan Kegiatan Gereja

Langkah berikutnya adalah mulai menghadiri kebaktian secara rutin untuk mengenal jemaat lain dan memahami cara ibadah di Gereja Baptis. Selain itu, mengikuti kelas pemahaman Alkitab atau diskusi keagamaan juga dapat membantu calon anggota lebih mengenal kehidupan gereja.

1.3 Melakukan Percakapan dengan Pemimpin Gereja

Setiap gereja memiliki prosedur tersendiri dalam menerima anggota baru. Biasanya, calon anggota akan melakukan percakapan dengan pendeta atau pemimpin gereja untuk menyampaikan niatnya bergabung. Ini juga menjadi kesempatan untuk bertanya dan memahami lebih dalam tentang kehidupan jemaat di gereja tersebut.

1.4 Mengikuti Kelas Baptisan atau Pembinaan Iman

Bagi yang belum dibaptis, sebagian besar Gereja Baptis mensyaratkan baptisan selam sebagai bentuk kesaksian iman sebelum menjadi anggota resmi. Oleh karena itu, seseorang mungkin perlu mengikuti kelas persiapan sebelum dibaptis.

Namun, jika seseorang sudah dibaptis sebelumnya di gereja lain yang memiliki ajaran serupa, gereja mungkin mengakui baptisan tersebut tanpa perlu dibaptis ulang.

1.5 Diterima sebagai Anggota Jemaat Resmi

Setelah melalui proses di atas, gereja akan secara resmi menerima seseorang sebagai anggota jemaat. Biasanya ini dilakukan melalui pengumuman kepada seluruh jemaat atau dalam kebaktian khusus.


2. Manfaat Bergabung dengan Jemaat Gereja Baptis

2.1 Pertumbuhan Rohani yang Lebih Kuat

Menjadi anggota gereja memungkinkan seseorang untuk lebih aktif dalam mempelajari Alkitab, mengikuti kelas-kelas pengajaran, dan berpartisipasi dalam ibadah yang dapat memperdalam imannya.

2.2 Dukungan Komunitas yang Kuat

Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga komunitas yang saling mendukung dalam suka dan duka. Dengan menjadi anggota jemaat, seseorang bisa:

  • Mendapat dukungan dalam masalah kehidupan dan rohani
  • Memiliki saudara seiman yang peduli dan siap membantu
  • Membangun hubungan yang erat dengan sesama jemaat

2.3 Kesempatan Melayani dan Berkarya

Sebagai anggota jemaat, seseorang dapat terlibat dalam berbagai pelayanan gereja seperti:

  • Paduan suara atau tim musik ibadah
  • Pengajaran sekolah minggu
  • Pelayanan sosial dan misi kemanusiaan
  • Pengelolaan acara dan kegiatan gereja

Melalui pelayanan ini, seseorang bisa mengembangkan bakat dan kemampuan sambil berkontribusi bagi sesama.

2.4 Kehidupan Beriman yang Lebih Terarah

Dengan berada di lingkungan gereja, seseorang akan lebih terdorong untuk hidup sesuai ajaran Kristen. Melalui bimbingan pendeta dan sesama jemaat, kehidupan spiritual seseorang dapat menjadi lebih stabil dan bertumbuh.

2.5 Keterlibatan dalam Misi dan Penginjilan

Sebagai bagian dari jemaat Gereja Baptis, seseorang juga memiliki kesempatan untuk terlibat dalam penginjilan dan misi sosial, baik di dalam maupun luar negeri. Ini menjadi sarana untuk menyebarkan kasih Kristus kepada lebih banyak orang.


Kesimpulan

Menjadi anggota jemaat Gereja Baptis bukan hanya sekadar keanggotaan, tetapi juga sebuah komitmen untuk bertumbuh dalam iman, melayani sesama, dan hidup sesuai ajaran Kristus. Prosesnya mencakup memahami doktrin gereja, menghadiri kebaktian, berbicara dengan pemimpin gereja, dan menerima baptisan bagi yang belum dibaptis.

Dengan bergabung, seseorang akan mendapatkan berbagai manfaat seperti dukungan komunitas, pertumbuhan rohani, dan kesempatan untuk melayani. Jika Anda ingin lebih dekat dengan Tuhan dan memiliki keluarga rohani yang solid, bergabung dengan Gereja Baptis bisa menjadi langkah yang tepat.

Baca juga : Tokoh-Tokoh Berpengaruh dalam Sejarah Gereja Baptis

Tokoh-Tokoh Berpengaruh dalam Sejarah Gereja Baptis

Ilustrasi beberapa toko berpengaruh dalam perkembangan gereja baptis di dunia

Gereja Baptis memiliki sejarah panjang yang dipenuhi dengan peran beberapa tokoh berpengaruh yang penting yang membantu membentuk teologi, praktik ibadah, dan penyebaran ajaran Baptis ke seluruh dunia. Para pemimpin ini berperan dalam memperjuangkan kebebasan beragama, membangun komunitas Kristen yang kuat, serta mengembangkan misi dan pelayanan sosial.

Artikel ini akan membahas beberapa tokoh berpengaruh dalam sejarah Gereja Baptis serta kontribusi mereka dalam perkembangan gereja ini.


1. John Smyth: Pendiri Gereja Baptis

1.1 Latar Belakang

John Smyth adalah seorang teolog dan pendeta asal Inggris yang dikenal sebagai pendiri pertama Gereja Baptis pada awal abad ke-17. Sebelumnya, ia adalah seorang pendeta Anglikan, tetapi ia kemudian meninggalkan gereja tersebut karena tidak setuju dengan beberapa doktrin yang diajarkan.

1.2 Kontribusi dalam Sejarah Baptis

  • Memperkenalkan baptisan selam sebagai simbol iman yang dilakukan secara sadar oleh orang percaya, bukan bayi.
  • Menekankan kebebasan beragama dan menolak campur tangan negara dalam urusan gereja.
  • Mendirikan gereja Baptis pertama di Amsterdam pada tahun 1609.

2. Roger Williams: Pejuang Kebebasan Beragama di Amerika

2.1 Latar Belakang

Roger Williams adalah seorang teolog dan pendeta Baptis asal Inggris yang pindah ke Amerika pada abad ke-17. Ia menentang campur tangan pemerintah dalam urusan agama dan mendukung kebebasan beribadah bagi semua orang.

2.2 Kontribusi dalam Sejarah Baptis

  • Mendirikan Gereja Baptis Pertama di Amerika di Providence, Rhode Island, pada tahun 1638.
  • Memperjuangkan prinsip kebebasan beragama, yang kemudian menjadi dasar dalam Konstitusi Amerika Serikat.
  • Mempromosikan hubungan damai antara pendatang Eropa dan penduduk asli Amerika.

3. Charles Haddon Spurgeon: Pengkhotbah Baptis Legendaris

3.1 Latar Belakang

Charles Haddon Spurgeon adalah seorang pengkhotbah Baptis asal Inggris pada abad ke-19. Ia dikenal karena gaya khotbahnya yang penuh semangat dan kemampuannya menjangkau ribuan orang dengan pengajaran Alkitab.

3.2 Kontribusi dalam Sejarah Baptis

  • Dikenal sebagai “Pangeran Pengkhotbah”, dengan lebih dari 3.600 khotbah yang masih dibaca hingga hari ini.
  • Mendirikan Metropolitan Tabernacle di London, salah satu gereja Baptis terbesar pada masanya.
  • Mempromosikan pendidikan teologi bagi para pendeta muda dengan mendirikan sekolah teologi Spurgeon’s College.

4. Adoniram Judson: Misionaris Baptis Pertama ke Asia

4.1 Latar Belakang

Adoniram Judson adalah seorang misionaris asal Amerika yang dikenal sebagai misionaris Baptis pertama yang membawa Injil ke Burma (Myanmar) pada awal abad ke-19.

4.2 Kontribusi dalam Sejarah Baptis

  • Menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Burma, yang masih digunakan hingga sekarang.
  • Mendirikan banyak gereja Baptis di Asia dan menginspirasi ribuan orang untuk menjadi misionaris.
  • Memperkenalkan sistem pendidikan Kristen bagi masyarakat Burma.

5. Martin Luther King Jr.: Aktivis Hak Asasi Manusia

5.1 Latar Belakang

Martin Luther King Jr. adalah seorang pendeta Baptis yang dikenal sebagai pemimpin gerakan hak sipil di Amerika Serikat pada abad ke-20.

5.2 Kontribusi dalam Sejarah Baptis

  • Menggunakan prinsip-prinsip iman Baptis dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial.
  • Menjadi pemimpin dalam gerakan hak sipil yang mengakhiri segregasi rasial di Amerika.
  • Dikenal dengan pidatonya yang legendaris, “I Have a Dream”, yang menyerukan persamaan hak bagi semua orang.

Kesimpulan

Gereja Baptis berkembang pesat berkat peran tokoh berpengaruh yang berani memperjuangkan ajaran dan prinsip mereka. Dari John Smyth sebagai pendiri Gereja Baptis, hingga Martin Luther King Jr. yang membawa nilai-nilai Kristen dalam perjuangan hak asasi manusia, masing-masing memiliki kontribusi besar dalam sejarah gereja dan dunia.

Melalui pemikiran dan tindakan mereka, Gereja Baptis terus berkembang menjadi komunitas yang menghargai kebebasan beragama, pelayanan sosial, dan penyebaran Injil ke seluruh dunia.

Baca juga : Sejarah Gereja Baptis: Dari Awal Mula hingga Pertumbuhannya di Indonesia

Sejarah Gereja Baptis: Dari Awal Mula hingga Pertumbuhannya di Indonesia

Ilustrasi sejarah gereja baptis

Gereja Baptis merupakan salah satu denominasi Kristen yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh besar di dunia. Denominasi ini dikenal dengan keyakinannya akan baptisan dewasa melalui pencelupan penuh dan penekanan pada kebebasan individu dalam iman. Perjalanan Gereja Baptis dimulai dari Eropa, berkembang pesat di Amerika, hingga akhirnya hadir di Indonesia. Artikel ini mengulas sejarah dan perkembangan Gereja Baptis dari awal mula hingga peranannya dalam kekristenan di Indonesia.


1. Awal Mula Gereja Baptis di Dunia

a. Asal-Usul di Inggris

Gereja Baptis berakar pada gerakan reformasi Protestan di Inggris pada abad ke-17.

  • Tokoh utama dalam pendiriannya adalah John Smyth dan Thomas Helwys.
  • Smyth memisahkan diri dari Gereja Anglikan karena perbedaan pandangan tentang baptisan. Ia percaya bahwa baptisan hanya boleh diberikan kepada orang dewasa yang memiliki pengakuan iman.

b. Penyebaran ke Amerika

Pada awal abad ke-17, Gereja Baptis mulai menyebar ke Amerika.

  • Roger Williams mendirikan gereja Baptis pertama di Providence, Rhode Island, pada tahun 1639.
  • Di Amerika, Gereja Baptis berkembang pesat karena kebebasan beragama yang lebih besar dibandingkan Eropa.

2. Doktrin Utama Gereja Baptis

a. Baptisan Dewasa melalui Pencelupan Penuh

Gereja Baptis meyakini bahwa baptisan harus dilakukan kepada orang dewasa yang telah menyatakan iman secara sadar.

  • Baptisan dilakukan melalui pencelupan penuh ke dalam air sebagai simbol penguburan dosa dan kebangkitan dalam Kristus.

b. Kebebasan Individu dalam Iman

Denominasi ini menekankan kebebasan setiap individu untuk membaca dan menafsirkan Alkitab tanpa campur tangan otoritas gereja.

c. Kedaulatan Jemaat Lokal

Gereja Baptis mempraktikkan sistem jemaat lokal yang independen. Setiap gereja memiliki kebebasan untuk mengelola urusannya sendiri.


3. Perkembangan Gereja Baptis di Indonesia

a. Kedatangan Misionaris Baptis

Gereja Baptis pertama kali hadir di Indonesia melalui misionaris Amerika pada awal abad ke-20.

  • Misionaris dari Southern Baptist Convention (SBC) memulai pelayanan di daerah Jawa Timur dan Sulawesi.
  • Pelayanan awal difokuskan pada pendidikan, kesehatan, dan penginjilan.

b. Berdirinya Gereja-Gereja Baptis Lokal

Setelah beberapa dekade pelayanan, gereja-gereja Baptis mulai didirikan di berbagai daerah.

  • Gereja Baptis Indonesia (GBI) menjadi salah satu organisasi utama yang menaungi gereja-gereja Baptis di Indonesia.
  • Fokus utama gereja-gereja ini adalah pemberitaan Injil, pelayanan sosial, dan pengembangan pendidikan Kristen.

4. Peran Gereja Baptis di Indonesia

a. Pendidikan Kristen

Gereja Baptis di Indonesia berperan besar dalam mendirikan sekolah-sekolah Kristen.

  • Sekolah-sekolah ini tidak hanya memberikan pendidikan akademik tetapi juga menanamkan nilai-nilai kekristenan.

b. Pelayanan Sosial

Gereja Baptis aktif dalam pelayanan sosial, seperti mendirikan rumah sakit, panti asuhan, dan program bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.

c. Pemberdayaan Jemaat

Melalui konferensi, seminar, dan pelatihan, Gereja Baptis berkontribusi dalam membangun jemaat yang kuat dalam iman dan pelayanan.


5. Tantangan dan Masa Depan Gereja Baptis

a. Tantangan di Era Modern

  • Gereja Baptis menghadapi tantangan dalam menjaga relevansi di tengah perubahan sosial dan budaya.
  • Tantangan lain adalah kebutuhan untuk menjangkau generasi muda dengan pendekatan yang lebih kontekstual.

b. Komitmen terhadap Misi dan Pelayanan

Gereja Baptis terus berkomitmen pada pemberitaan Injil dan pelayanan kepada masyarakat.

  • Fokus pada pendidikan dan pelayanan sosial tetap menjadi prioritas utama.
  • Selain itu, gereja juga memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pelayanannya.

Kesimpulan

Sejarah Gereja Baptis menunjukkan komitmen yang kuat terhadap prinsip Alkitab dan misi pelayanan. Dari awal berdirinya di Inggris, penyebarannya ke Amerika, hingga kehadirannya di Indonesia, Gereja Baptis terus menjadi bagian penting dalam perkembangan kekristenan. Di Indonesia, Gereja Baptis tidak hanya berkontribusi dalam kehidupan rohani tetapi juga dalam bidang pendidikan dan sosial. Dengan menghadapi tantangan era modern, Gereja Baptis tetap berperan sebagai terang dan garam dunia.

Baca juga : Memilih Pakaian Pembaptisan

Memilih Pakaian Pembaptisan

Memilih Pakaian Pembaptisan

Dalam kekuatan besar Allah menjadi seperti pakaian dengan saya; Ia mengikat saya seperti leher pakaian saya. 30:18 pekerjaan

Baptisan adalah salah satu hari paling penting dalam kehidupan seorang bayi yang baru lahir; pengantar putra atau putri Anda untuk komunitas Kristen dan cara berterima kasih kepada Tuhan atas berkat-berkat yang melimpah dari anak baru. Karena orang tua harus memperhatikan upacara ini – untuk undangan sebagai satu set persiapan makanan dan dekorasi bersama-sama – yang membantu untuk melibatkan orang tua dalam pilihan peralatan baptisan. Tidak hanya menghilangkan beberapa tekanan di pundak orang tua, tetapi juga cara untuk membuka jalan bagi hubungan spiritual yang akan dibagi antara anak dan orangtua baptis.

Baptis

Dalam tradisi Ortodoks Yunani, James memiliki tanggung jawab spiritual kepada anak-anak untuk mengajarkan saluran gereja. Oleh karena itu, pengalaman spiritual utama dari anak pertama, pembaptisan, awal dan akhir dengan peran wali baptis. Untuk memulai upacara, orang tua memberikan bayi kepada orang tua yang berbicara atas nama sponsor Anak mengecam Lucifer dan membaca keyakinan ortodoks; setelah pembaptisan selesai, anak itu berpakaian dan pengiring pria dikirimkan kembali untuk orang tua dari anak-anak mencium tangan lagi untuk penasihat spiritualnya.

Dengan peran muncul untuk bermain dalam kehidupan anaknya, ia akan diwajibkan untuk memungkinkan sponsorship dalam pilihan perayaan pembaptisan. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika pakaian yang sempurna untuk anak Anda untuk acara khusus yang Anda inginkan. Anda ingin pakaian yang mencerminkan sifat dari upacara yang terkenal, namun, tingkat formalitas tergantung pada pakaian Anda.

Saya senang bahwa Tuhan; jiwaku bergembira karena Allah saya. Karena itu memberi saya pakaian keselamatan dan membingkai saya dengan jubah kebenaran. Yesaya 61:10

1. Gaya

Merupakan faktor penting dalam menentukan apakah anak Anda akan resmi elegan dan santai dan menyenangkan merupakan salah satu selera pribadi. Orang tua yang memilih kostum yang lebih rumit akan tertarik dalam gaya dengan hiasan kaya. Ada banyak pilihan dalam kategori ini. Anda dapat memilih untuk berpakaian gadis Anda dalam gaun panjang lapisan organza mewah dan sconce elegan. Untuk anak Anda, Anda dapat memilih tuksedo berfokus pada aspek-aspek yang telah memerintahkan jendela atau di celana gaun yang indah. Mamluk panjang dengan hiasan renda atau pita juga tersedia untuk anak-anak.

Ada juga banyak pilihan bagi orang tua untuk memilih pakaian yang lebih berpendidikan. Orang tua termasuk dalam kategori ini mengagumi garis yang bersih dan sempurna menikahi gaunnya. Ada berbagai jenis pakaian dan pakaian sepanjang hari tak tertahankan tersedia untuk anak Anda. Bayangkan sebuah permainan pendek Mamluk atau bersih gaun pembaptisan putih dengan aksen nada menenangkan seperti pencurian atau kabel sederhana belt akan biaya liturgi untuk imam pada upacara tersebut. Tim kelautan lucu dan canggih dress juga tersedia dalam potongan kenari putih atau gading dan dihiasi dengan kain organza dan / atau payet dan mutiara pembaptisan gaun tangan manik-manik yang luar biasa.

2. Material

Bahan yang Anda pilih akan membantu menentukan tingkat ornamen yang akan sesuai untuk menahan baptisan anaknya. Kenyamanan sangat penting bahwa Anda tetap anak harus kaku dan kasar kain dengan cara apapun. Best Available Rate Berbagai macam kain termasuk kapas 100%, sutra Dupioni, gabardin, sutra shantung, satin, organza bordir murni atau bersih Perancis.

Cuaca juga dapat menjadi faktor dalam pilihan kain untuk baptisan anak Anda. Sutra, organza atau kapas akan ideal di iklim panas, sementara satin sangat ideal untuk iklim dingin. Aksesoris yang Anda pilih untuk anak-anak Anda lihat juga dipengaruhi oleh cuaca. Kebutuhan topi iklim cerah atau cap / besar baret untuk menjaga bayi di tempat teduh; selimut, topi / topi dan sepatu baptisan akan tetap hangat anak Anda selama bulan-bulan musim dingin. Isu penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah apakah Anda telah setelah menerima upacara, Anda mungkin perlu untuk mendapatkan lapisan yang bisa dilepas untuk anak-anak karena sebagian besar tempat memiliki AC dan bayi Anda harus hangat dan menyambut.

3. Warna

Putih melambangkan kesucian, kesucian dan kepolosan; dan pakaian tradisional dari anak-anak kulit putih. Bagi mereka yang mencari standar lain atau paling ide modis, pakaian pembaptisan tersedia dalam nuansa yang lebih halus dari putih mutiara, putih, putih musim dingin, dan sampanye. Untuk menambahkan sedikit warna untuk berpakaian anak Anda, Anda dapat memilih untuk menambahkan dekorasi dan dinding warna.

Setelah membaptis tim memutuskan masalah anak-anak, orang tua dan wali baptis (s) dapat terus untuk memutuskan dalam lingkungan baptisan. Underwear adalah satu set termasuk gading putih atau handuk kecil (yang digunakan oleh obat dan sponsor untuk membersihkan tangan mereka memegang baptisan), handuk putih atau gading besar (yang akan dibungkus dalam anak), minyak yang tinggi putih atau gading lembar (digunakan dengan handuk untuk membungkus anak-anak), dan satu set pakaian dalam baptisan. Wali baptis bertanggung jawab untuk membawa enam elemen ini harus segera digunakan setelah perendaman anak-anak di kolam renang pembaptisan.

Produk yang termasuk dalam pakaian pembaptisan dianggap suci, Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, dan karena itu disimpan dengan aman. Meskipun secara teknis dianggap pakaian terhormat sementara baptisan dapat disimpan dengan aman dan dihargai sebagai warisan keluarga. Tim ini akan menjadi kenang-kenangan indah dari baptisan anak Anda dan untuk menyaksikan rasa indah.

4. Kelestarian

Hal ini relatif sederhana untuk melindungi memori ibu untuk memakai alam dan ayah waktu. Item ini dapat dengan mudah disimpan dalam wadah khusus untuk penyimpanan yang aman. kotak baptisan, tas Baptisan dan memori stick tersedia dalam berbagai bahan dan gaya untuk semua selera. Anda dapat memilih antara pita berkualitas tinggi, kayu, kulit, satin halus kain juga dilengkapi dengan satin atau bambu; semua yang bisa dihiasi dengan spesifikasi Anda dengan tema dan warna anak atau disesuaikan.

Portara Galeri memberi Anda desain pakaian mewah dan baptisan itu indah untuk menghias bayi kecil Anda. , Pemogokan elegan sederhana dan canggih, bayangkan anak Anda dalam gaun atau gaun pembaptisan baptisan yang unik dan mencerminkan keindahan dan keagungan atau baptisan.

Baca juga : 6 Manfaat Pembaptisan untuk Orang-Orang Percaya

6 Manfaat Pembaptisan untuk Orang-Orang Percaya

6 Manfaat Pembaptisan untuk Orang-Orang PercayaOrang-orang Kristen adalah “pengikut Kristus;” oleh karena itu, merupakan hak istimewa untuk mengikuti teladan-Nya melalui baptisan air. Baptisan bukan hanya sesuatu yang kita lakukan karena orang tua kita atau gereja menyuruh kita – kita melakukannya karena itu bermakna bagi hubungan kita dengan Allah. Meskipun baptisan tidak sama dengan keselamatan, itu tidak berarti itu tidak penting. Bagi orang percaya, tindakan baptisan adalah ungkapan indah dari iman, kebangkitan, dan kepatuhan yang menawarkan banyak manfaat.

1. Menghormati Kristus Melalui Ketaatan

Yohanes membaptis orang untuk pertobatan, namun ia mengakui bahwa Yesus tidak punya alasan untuk bertobat. Setelah mencoba untuk menghalangi Yesus dari tindakan ini, Yesus memberi tahu dia, “adalah pantas bagi kita untuk melakukan ini untuk menggenapi semua kebenaran.” Ketika Yesus memulai pelayanan publiknya, Ia dibaptis. Jika Yesus dibaptis, mengapa kita tidak dibaptis?

Belakangan, setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus bertemu dengan para murid dan memberi tahu mereka, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:15) . Sejak saat ini dalam sejarah, orang Kristen telah menghormati Kristus dalam kepatuhan melalui baptisan. Perintah pertama yang Kristus berikan kepada orang percaya baru adalah baptisan. Jika Anda tidak akan menaati Allah atas perintah sederhana ini, bagaimana Anda akan menaatinya dalam masalah yang lebih berat.

2. Perkuat Iman Anda

Baptisan dan iman berjalan bersama; tanpa iman, baptisan hanyalah cara lain untuk menjadi basah. Ketika kita memilih baptisan, karena kepercayaan kita pada kematian dan kebangkitan Kristus, itu memperkuat iman kita. Baptisan adalah cara bagi orang percaya untuk memahami kematian dan kebangkitan dengan cara yang bermakna. Dosa-dosa kita secara simbolis dihapuskan, dan pelajaran dari tindakan ini adalah bahwa kita beralih dari kematian ke kehidupan.

Baik baptisan maupun persekutuan adalah cara untuk bersatu dengan Kristus melalui penderitaan dan kebangkitan-Nya. Tata cara-tata cara ini membantu kita mencerminkan dan memahami apa yang Dia lakukan untuk kita, yang memperkuat iman kita.

3. Rayakan Komitmen Anda untuk Mengikuti Yesus

Baptisan adalah pernyataan yang disengaja dari komitmen seseorang untuk mengikuti Yesus. Kapan saja seseorang memutuskan untuk mengikuti Yesus, itu adalah alasan untuk merayakannya. Karena pembaptisan sering kali merupakan deklarasi umum pertama tentang iman kita, orang yang kita kasihi merayakannya, dan itulah sebabnya orang percaya mengundang teman dan keluarga untuk menghadiri pembaptisan mereka. Orang-orang ini membagikan iman mereka kepada dunia, dan kita bisa merayakannya bersama mereka.

Manfaat Baptis4. Mendorong Akuntabilitas

Sejalan dengan itu, baptisan mendorong pertanggungjawaban. Karena baptisan adalah deklarasi publik tentang keinginan kita untuk mengikuti Kristus, kita harus mengharapkan mereka yang hadir atau mereka yang mengetahui baptisan kita meminta pertanggungjawaban kita.

Bagian dari keindahan menjadi bagian dari sebuah gereja dan komunitas Kristen adalah cara kita dapat saling membantu agar semakin dekat dengan Tuhan. Seperti Amsal 27:17 katakan, “Seperti besi menajamkan besi, demikian juga satu orang menajamkan yang lain.”

Ketika kita dibaptis, kita membiarkan dunia tahu siapa kita, apa yang kita perjuangkan, dan apa yang kita yakini. Karena itu, kami juga memberi tahu dunia apa yang tidak kami perjuangkan dan memberikan kepada mereka yang dekat dengan kami kemampuan untuk memberi tahu kami ketika kami membelok.

5. Mulai dari Kehidupan Baru

Baptisan juga merupakan simbol kehidupan baru. Ketika Anda diangkat dari air, itu adalah simbol memulai bersih. Diri lama Anda sudah mati, dan kehidupan baru Anda dalam Kristus telah dimulai. Sebagaimana 2 Korintus 5:17 nyatakan, “Karena itu, jika ada orang di dalam Kristus, ciptaan baru telah datang: Yang lama telah berlalu, yang baru ada di sini!” Baptisan adalah cara umum untuk mengumumkan bahwa kita percaya pada kuasa Kristus untuk mengampuni dosa-dosa kita dan mengubah hidup kita.

6. Membantu Anda Membagi Iman Anda

Yesus memberi tahu para murid untuk membuat murid-murid lain, membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan mengajar mereka perintah-perintah-Nya (Matius 28: 19-20). Ketika kami secara terbuka menyatakan bahwa kami adalah pengikut Yesus, kami membagikan Yesus dengan dunia dan melanjutkan misi ini. Baptisan adalah kesempatan untuk membagikan iman kita kepada Yesus dan perintah-Nya dengan dunia di sekitar kita.

Baptisan adalah langkah penting dalam kehidupan orang percaya. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang baptisan, saya mendorong Anda untuk mencari hikmat dan mengajukan pertanyaan. Jika Anda merasa siap untuk dibaptis, hubungi hari ini.

Apa yang Perlu Diketahui Sebelum Dibaptis?

Apa yang Perlu Diketahui Sebelum Dibaptis?

Saya percaya kita sering membaptis orang sebelum mereka diajar dengan benar. Tetapi sekali lagi, seringkali sulit untuk menentukan apa yang harus diketahui seseorang sebelum mereka dibaptiskan. Karena baptisan hanyalah titik awal, maka hanya perlu mereka yang dibaptis memiliki pemahaman dasar tentang teologi, doktrin, dan praktik Kristen. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan “pemahaman dasar”? Apa yang perlu diketahui orang sebelum dibaptis? Saya yakin saya tidak bisa memberikan jawaban lengkap untuk pertanyaan itu, tetapi mungkin posting ini akan membantu Anda ketika Anda memikirkan pertanyaan ini.

Mengantisipasi Keberatan

Pertama-tama, saya tahu seseorang akan bertanya, “Tetapi, Wes, bagaimana dengan orang-orang pada hari Pentakosta atau kasim Etiopia atau Kornelius? Sepertinya mereka tidak diajarkan banyak sebelum pembaptisan mereka. ” Itu pertanyaan yang sangat relevan. Jadi untuk mengantisipasi pertanyaan itu, izinkan saya maju dan mengatasinya.

Jawabannya cukup sederhana. Orang Yahudi abad ke-1, proselit (orang-orang bukan Yahudi yang telah menjadi Yahudi), dan orang-orang yang takut akan Allah (orang-orang bukan Yahudi yang menjadi Yahudi, tetapi menyembah Allah) memiliki pengetahuan tentang Allah, dosa, pendamaian, Mesias yang akan datang, dan kerajaan-Nya yang akan datang. Faktanya, orang-orang Yahudi yang berkumpul pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2 ) mungkin jauh lebih tahu tentang Tuhan dalam Alkitab daripada kebanyakan orang Kristen dewasa sekarang.

Ketika Petrus menjelaskan bahwa mereka berbicara dalam bahasa roh karena, “Inilah yang diucapkan melalui nabi Yoel,” orang-orang mengerti apa yang dia maksudkan. Mereka memahami bahwa penghakiman akan segera menimpa mereka karena mereka telah “menyalibkan dan membunuh” Tuhan Yesus Kristus. Mereka mengerti bahwa mereka perlu menyelamatkan diri dari generasi yang bengkok itu ( Kisah Para Rasul 2:40 ). Itulah sebabnya mereka bertanya, “Saudaraku, apa yang harus kita lakukan?” ( Kis. 2:37 ) dan mengapa 3.000 dari mereka merespons ketika Petrus berkata, “Bertobatlah dan kamu masing-masing akan dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa-dosamu, dan kamu akan menerima karunia Roh Kudus” ( Kisah Para Rasul 2:38 ).

Ada perbedaan besar antara mengajar orang biasa di Amerika abad ke-21 dan mengajar orang Yahudi (atau seseorang yang mengikuti agama Yahudi) di dunia abad ke-1. Itu tidak berarti perlu waktu bertahun-tahun belajar mendalam untuk mempersiapkan seseorang untuk pembaptisan, tetapi itu berarti mereka perlu memiliki pemahaman dasar tentang beberapa hal sebelum turun ke air:

Mereka Perlu Tahu Tentang Yesus

Pertama dan terutama, baptisan harus dimotivasi oleh kasih kepada Yesus. Baptisan seharusnya merupakan respons terhadap apa yang Dia lakukan di kayu salib. Jika seseorang hanya mengerti dia perlu dibaptis untuk pergi ke surga ketika dia mati, tetapi tidak memiliki pemahaman dasar tentang siapa Yesus dan apa yang telah Dia lakukan, maka dia tidak memiliki pengetahuan yang dia butuhkan. dibaptis.

Kasim Etiopia “datang ke Yerusalem untuk menyembah” ( Kisah Para Rasul 8:27 ). Dia jelas mengerti tentang pengorbanan dan dia mungkin mengerti tentang Mesias yang akan datang. Maka Filipus masuk ke kereta dan, dimulai dengan perikop di Yesaya, “memberitakan kabar baik tentang Yesus” ( Kisah Para Rasul 8:35 ). Filipus mengatakan kepadanya bahwa Mesias telah datang dan Dia adalah korban terakhir untuk dosa.

Orang-orang perlu mendengar “kabar baik tentang Yesus.” Mereka mungkin perlu memahami sesuatu tentang warisan Abraham dan Daud -Nya, keilahian -Nya , inkarnasi -Nya , kematian pengorbanan – Nya , kebangkitan – Nya , pemerintahan -Nya di sebelah kanan Bapa, dan yang paling penting kasih -Nya . Mereka perlu memahami darah -Nya membawa hal-hal seperti penebusan , rekonsiliasi , pengampunan , dan pengudusan. Ya, saya tahu itu adalah pokok bahasan yang mendalam, tetapi itu adalah unsur-unsur Injil yang mutlak esensial. Dan mereka tidak serumit yang Anda bayangkan. Seiring waktu, saya yakin setiap poin itu dapat dijelaskan sedemikian rupa sehingga bahkan seorang anak pun dapat memahaminya.

Tetapi saya khawatir kita sering tergesa-gesa membawa orang ke dalam air, baptisan mereka lebih merupakan respons terhadap permohonan kita daripada respons terhadap kematian Kristus. Orang-orang perlu tahu tentang Yesus sebelum mereka dibaptis.

Mereka Perlu Tahu Tentang Kehilangan Mereka

Sebelum seseorang dibaptis, ia perlu tahu bahwa ia bersalah di hadapan Allah. Dia perlu tahu, karena dia telah memilih untuk bergabung dengan manusia yang berdosa dalam pemberontakan melawan Allah, dia mati dalam pelanggaran dan dosa-dosanya ( Efesus 2: 1 ). Dia perlu tahu bahwa dia “membuat Allah marah” dan “akan dihukum seperti orang lain” ( Efesus 2: 3, CEV ).

Dia perlu mengerti bahwa dia tidak dapat melakukan apa pun untuk menebus dosa-dosanya. Dia tidak bisa menebus kejahatan yang telah dia lakukan dengan melakukan banyak perbuatan baik. Satu-satunya harapannya adalah agar Tuhan mengasihani dia dan menunjukkan kepadanya rahmat. Dan HANYA cara yang akan terjadi adalah melalui Yesus.

Baptisan tidak berarti bagi seseorang yang berpikir, “Saya seorang individu yang cukup baik. Saya tidak berpikir Tuhan melihat saya sebagai orang jahat atau penjahat . ” Hanya ketika “kesedihan yang saleh menghasilkan pertobatan” ( 2 Korintus 7:10 ) bahwa seseorang siap untuk “memohon kepada Tuhan untuk hati nurani yang baik” ( 1 Petrus 3:21 ) dalam baptisan.

Baptisan meminta Allah – dengan iman – untuk menghapus dosa-dosa Anda melalui kuasa darah Yesus Kristus ( Kisah Para Rasul 2:38 ; 22:16 ; Roma 6 ). Sampai orang tahu tentang kehilangan mereka, mereka belum siap untuk dibaptis.

Mereka Perlu Tahu Komitmen yang Mereka Buat

Terakhir, tetapi tentu tidak sedikit, orang harus tahu apa yang mereka hadapi. Yesus berkata bahwa seseorang harus terlebih dahulu “menghitung biayanya” ( Lukas 14: 25-33 ) sebelum menjadi murid-Nya. Orang-orang perlu diberi tahu apa yang akan diharapkan dari mereka dan apa yang harus mereka lepaskan sebagai murid Yesus.

Tidak hanya mereka yang dibaptis mengerti bahwa mereka sedang sekarat untuk berbuat dosa ( Roma 6: 1-7 ), mereka juga perlu memahami sesuatu tentang gereja. Kisah Para Rasul 8:12 mengatakan, “Ketika mereka percaya kepada Filipus ketika dia memberitakan kabar baik tentang kerajaan Allah dan nama Yesus Kristus , mereka dibaptis, baik pria maupun wanita.” Kita harus mengajar orang-orang tentang kerajaan dan kewajiban yang sejalan dengan menjadi warga negara kerajaan itu.

Antara lain, dipertobatkan menjadi Kristus sedang direkrut untuk tujuan Kristus. Sampai mereka tahu apa artinya itu, mereka tidak siap untuk berkomitmen pada gaya hidup Kristen.

Intinya

Ada banyak lagi yang bisa dikatakan tentang masalah ini; dan pada saat yang sama, saya tidak ingin memberi kesan bahwa seseorang perlu menjadi sarjana Alkitab sebelum dibaptis. Tetapi faktanya adalah, keputusan untuk dibaptis tidak harus didasarkan pada emosi atau tekanan penginjilan.

Keputusan untuk dibaptis harus didasarkan pada telah diajarkan apa artinya menjadi murid Yesus ( Matius 28: 18-20 ).

Apakah Anda Benar-Benar Percaya pada Yesus?

Apakah Anda Benar-Benar Percaya pada Yesus?

Pernahkah Anda benar-benar percaya kepada Yesus Kristus? Saya sedang berbicara dengan putra saya yang berusia lima tahun. Dia menjawab dengan cepat, “Tentu saja, ayah.”

“Tapi apakah kamu pernah benar-benar diselamatkan? Bagaimana kamu benar-benar tahu bahwa kamu diselamatkan?”

Dia menjawab, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,.” Dia merobek kata-kata itu secepat mulut kecilnya bisa mengucapkannya. Itu adalah sebuah ayat yang dia hafal, dan dia telah mendengarnya menjelaskan berkali-kali.

Mungkin Anda akan menjawab seperti dia. “Tentu saja aku diselamatkan. Tentu saja aku percaya pada Yesus Kristus .”

Apakah Anda benar-benar percaya?

Bukan hal yang aneh bagi anak-anak, juga orang dewasa, yang telah mengambil posisi yang mereka percayai kepada Kristus, kemudian mempertanyakannya dan bertanya-tanya apakah mereka benar-benar percaya. Bagaimana Anda bisa tahu?

Jawabannya ditemukan dalam serangkaian pertanyaan yang lebih kecil, pertanyaan yang wajar bagi pemikiran kita sendiri, dan pertanyaan yang sering diajukan dalam Alkitab.

Selama berabad-abad manusia telah melakukan perjalanan di banyak jalan, mencari kepastian bahwa setelah kehidupan ini mereka akan memiliki kekekalan yang diberkati.

Benar-benar percaya kepada Kristus adalah jawaban Kristen untuk jalan memasuki keabadian yang diberkati. Tapi apa yang terlibat?

Pertama-tama, itu berarti Anda memercayai sesuatu tentang diri Anda. Salah satu fakta nyata yang dihadapi pembaca Alkitab adalah bahwa manusia secara alami berdosa, dan sebagai orang berdosa, jauh dari Allah.

Tema ini dapat ditelusuri dari Kejadian ke Wahyu ketika Alkitab mencatat setiap dosa manusia yang diketahui.

Manusia dinyatakan dilahirkan sebagai orang berdosa pada dasarnya sebagaimana dikonfirmasi oleh fakta bahwa manusia secara universal telah berdosa. Jelas masalah keselamatan adalah bagaimana menghadapi dosa.

Sudah banyak jawaban. Jawaban paling umum, yang ditemukan dalam agama-agama non-Kristen, adalah solusinya adalah berbuat lebih baik. Seorang Yahudi Ortodoks, jika ia mengikuti para teolognya sendiri, percaya bahwa jika perbuatan baiknya melebihi pekerjaan buruknya, ia akan memiliki kekekalan yang diberkati.

Agama-agama Heathen sering meresepkan upacara yang paling menyiksa dan menyakitkan untuk membuat seseorang diterima oleh Allah. Dalam beberapa agama, orang tua harus mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban manusia yang berapi-api kepada Tuhan.

Keselamatan bagi banyak agama penyembah berhala adalah pencarian yang menyakitkan, hampir tanpa harapan dari suatu cara dimana mereka dapat menenangkan para dewa dan menemukan ketenangan dan kedamaian dalam kekekalan. Kebanyakan agama mengajarkan bahwa keselamatan itu sulit, tidak mudah dicapai.

Apakah ada cara yang lebih baik?

Injil Kristen saja, di antara semua agama di dunia, menawarkan metode yang berbeda. Ini adalah metode di mana orang lain – Tuhan Sendiri – memasok keselamatan. Mereka yang membutuhkan keselamatan menerimanya sebagai hadiah dari Tuhan.

Inilah yang disebut Alkitab keselamatan oleh anugerah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman – dan itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan dari perbuatanmu, supaya jangan ada orang yang memegahkan diri” ( Ef. 2: 8-9 ).

Keselamatan dengan kasih karunia mengakui bahwa manusia adalah orang berdosa dan bahwa ia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Dengan demikian, Allah melakukan bagi manusia apa yang manusia tidak pernah bisa lakukan untuk dirinya sendiri, yaitu, menyediakan sistem pengampunan yang sempurna di mana manusia diampuni dari dosa-dosanya.

Lebih dari itu, dia dipandang oleh Tuhan seolah-olah dia selalu benar dan selalu melakukan apa yang benar. Ini adalah doktrin pembenaran yang terkenal yang diselamatkan oleh Martin Luther dari dilupakannya dalam Reformasi Protestan yang agung. Allah dalam karunia keselamatan-Nya menyatakan orang berdosa benar.

Tetapi jelas bahwa tidak semua orang diselamatkan, setidaknya jika Anda menerima apa yang diajarkan Alkitab. Kristus berkata bahwa jalan keselamatan itu sempit dan jalan menuju kebinasaan itu luas.

Petrus berkata, “Keselamatan tidak ditemukan dalam diri orang lain; karena tidak ada nama lain di bawah langit yang diberikan kepada manusia yang dengannya kita harus diselamatkan” ( Kisah Para Rasul 4:12 ). Di sini kita menghadapi pertanyaan lagi. Bagaimana saya bisa diselamatkan?

Jawaban Alkitab adalah, “Percayalah kepada Tuhan Yesus, dan kamu akan diselamatkan” ( Kisah Para Rasul 16:31 ). Inilah yang dikatakan Paulus kepada sipir penjara Filipi.